Allah
Azza wa Jalla telah berfirman:
Terjemahan:
Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar Allah, maka sesungguhnya itu timbul
dari ketaqwaan hati. (QS Al-Hajj 22:32)
Terjemahan:
Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan apa-apa yang
terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik baginya di sisi Tuhannya.”
(QS Al-Hajj 22:29)
Allah
berfirman: “Dan rendahkanlah dirimu terhadap orang-orang yang mengikutimu,
yaitu orang-orang yang beriman (mukmin).” (QS AsySyu’araa’ 26:215)
Allah
berfirman:
Terjemahan:
“Dan orang-orang yang menyakiti orang-orang mukmin dan mukminat tanpa kesalahan
yang mereka perbuat, maka sesungguhnya mereka telah memikul kebohongan dan dosa
yang nyata.” (QS Al-Azhab 33:58)
Dalam
bagian ini terdapat hadits Ibnu Mas’ud Al-Ashari dan hadits Ibnu Abbas yang
telah disebut di dalam bagian kedua.
Diriwayatkan
dari Abu Musa Al-Asy’ari ra, katanya: Rasulullah saw bersabda:
Terjemahan:
“Diriwayatkan dari Abu Musa AL-Asy ari, katanya: Rasulullah saw bersabda:
Sesungguhnya termasuk menggagungkan Allah swt adalah memuliakan orang tua yang
muslim dan pengkaji Al-Qur’an yang tidak melampau batas dan tidak menyimpang
dari padanya serta memuliakan penguasa yang adil.” (Riwayat Abu Dawud dan ia
hadits hasan)
Diriwayatkan
dari Aisyah ra, katanya:
Terjemahan:
“Diriwayatkan dari Aisyah ra bahwa beliau berkata: Rasulullah saw menyuruh kami
menempatkan orang-orang dalam kedudukan mereka.” (Riwayat Abu Dawud dalam
sunnannya dan Al-Bazzar dalam Musnadnya. Abu Abdillah Al-Hakim berkata dalam
Ulumul hadits, dia hadits sahih).
Diriwayatkan
dari Jabir Bin Abdillah ra
Terjemahan:
“Sesungguhnya Nabi saw mengumpulkan antara dua orang korban perang Uhud,
kemudian berkata, ‘Siapa yang lebih banyak hafal Al-Qur’an di antara keduanya,
beliau mendahulukannya masuk ke liang lahat.” (Riwayat Bukhari)
Diriwayatkan
dari Abu Hurairah r.a:
“Diriwayatkan
dari Nabi saw: Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla berfirman, ’Siapa yang yang
mengganggu wali-Ku, maka Aku telah menyatakan perang kepadanya.” (Riwayat
Bukhari)
Diriwayatkan
dalam Shahihain (Bukhari dan Muslim) dari Nabi saw bahwa baginda bersabda:
Terjemahan:
“Barangsiapa sembahyang Subuh, maka dia berada dalam jaminan Allah swt. Oleh
sebab itu jangan sampai kamu dituntut oleh Allah swt atas sesuatu dari
jaminan-Nya.”
Diriwayatkan
dari duam imam yang agung yaitu Imam Abu Hanifah dan Imam Asy-Syafi’i ra,
keduanya berkata: “Jika para ulama bukan wali Allah swt, maka Allah swt tidak
punya wali.”
Imam
Al-Hafizh Abu Qasim Ibnu Asakir rahimahullah berkata: “Ketahuilah wahai
saudaraku - mudah-mudahan Allah swt memberikan keridhaan-Nya bagi kita dan
menjadikan kita termasuk orang yang takut dan bertaqwa kepada-Nya dengan taqwa
yang sebenarnya bahwa daging para ulama itu beracun, kebiasaan Allah swt dalam
menyingkap tabir para pencela akan terlihat dengan sendirinya. Dan siapa
melecehkan para ulama, Allah swt menimpakan bencana atasnya sebelum kematiannya
dengan kematian hati.”
Allah
berfirman:
Terjemahan:
“Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintahNya, takut akan ditimpa
cobaan atau ditimpa azab yang pedih.” (QS An-Nur 24:63)
==
BAB 3 MENGHORMATI DAN MEMULIAKAN GOLONGAN AL-QUR’AN
Reviewed by suqamuslim
on
Mei 14, 2018
Rating:
Tidak ada komentar: